Search

Investor Minati Hunian Jangkung di Bogor

Liputan6.com, Jakarta RumahCom – Property market di wilayah Kota Hujan, Bogor, menunjukkan perubahan yang cukup menarik untuk disimak. Tidak hanya pangsa rumah tapak yang bergerak aktif, segmen hunian vertikal pun mengalami hal yang sama.

Menurut Rumah.com Property Index untuk kuartal pertama (Q1) 2018, median harga properti di kawasan penyangga tersebut berada pada angka Rp5.830.000 per meter persegi atau di titik 96,04.

Harga ini mengalami kenaikan sebesar 1,5% dibanding Q4 2017 yang hanya menorehkan indeks di titik 94,5. Dimana setelah sebelumnya indeks harga sempat melejit hingga titik 99,5 di Q3 2017 dan 97,6 di Q2 2017.

Sementara secara year-on-year (y-o-y), indeks harga terkini lebih rendah dibandingkan kuartal pertama tahun lalu di mana tercatat berada pada titik 97,1.

Khusus untuk pangsa apartemen di Bogor, Okie Imanto selaku Chief Executive Officer (CEO) Greenwoods Group yang mengembangkan apartemen Jasmine Park (JP) menjelaskan, infrastruktur yang tengah dibangun menjadi salah satu faktor yang punya kontribusi tinggi bagi sektor tersebut.

"Diantaranya pembangunan LRT menuju Kota Bogor yang saat ini sudah mencapai Cibubur, pemekaran wilayah Kota Bogor yang ke depannya nanti akan dibagi menjadi beberapa wilayah seperti Bogor Barat dan Bogor Timur, pembangunan jalan tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang sudah mencapai seksi II, serta perencanaan pembangunan bandara komersial Atang Sanjaya Bogor," kata Okie.

(Mau apartemen tanpa DP dan bisa cicil langsung ke pengembang? Cari pilihannya mulai harga Rp300 juta di Perumahan Baru!)

Proses pembelian apartemen tentunya berbeda dengan rumah tapak. Agar tak da kendala, simak panduannya.

Melihat peluang dari bakal infrastruktur di atas, Jasmine Park yang dikembangkan di atas lahan seluas 1,2 hektare menyasar kalangan investor dan end user dengan komposisi 80:20. Dominasi pembeli investor ini disebabkan lokasi apartemen yang berada dekat universitas ternama di Bogor.

Andy K Natanael, Founder PROJEK dan PROVIZ yang bertindak sebagai konsultan pemasaran JP Apartment mengatakan, end user adalah mahasiswa sedangkan investor adalah mereka yang ingin mempunyai passive income tanpa repot mencari tenant atau mengurus propertinya.

Apalagi dengan rentang harga Rp200 juta sampai Rp400 jutaan, merupakan price point yang relatif mudah dijangkau oleh investor bahkan bagi kaum muda yang sedang belajar untuk investasi.

(Jika Anda merupakan pembeli apartemen pertama, tanyakan apa saja informasi yang dibutuhkan melalui Tanya Agen)

“Keyakinan kami bersumber dari tes pasar yang sudah dilakukan dari akhir tahun 2017 secara langsung kepada potential buyer di JP ini, yang mana 80% ingin membeli unit untuk disewakan kepada mahasiswa dan dosen serta kaum profesional di wilayah Bogor. Hingga saat ini walau belum launch, 40% unit di tower pertama laris diminati konsumen yang mayoritas adalah investor dari Bogor dan sekitarnya,” jelas Andy.

JP Apartment terdiri atas lima tipe yakni studio seluas 23.26 m2, 1 BR seluas 33.94 m2, 2 BR-A seluas 43.64 m2, 2 BR-B seluas 46.61 m2, dan 2 BR-C seluas 46.57 m2. Dipasarkan seharga Rp9,6 juta/m2 (include PPn) atau Rp230 juta untuk studio dan Rp430 jutaan untuk tipe 2 BR.

Agar penjualan unit berjalan mulus, pengembang menjalin kerjasama dengan beberapa kampus-kampus besar untuk menyediakan dormitory resmi bagi mahasiswa dan akademisinya, yang dioperasikan langsung dengan konsep hospitality bertaraf international.

"Solusi yang kami tawarkan adalah investor tidak perlu repot cari penyewa dan pengelola propertinya. Yang perlu dilakukan setelah membeli unit adalah mengambil paket fully furnished yang akan ditawarkan oleh operator dormitory," tukas Okie.

Ingin segera memiliki rumah idaman maupun apartemen atau rumah baru di Bogor? Temukan pilihannya mulai harga Rp500 jutaan di sini.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Investor Minati Hunian Jangkung di Bogor"

Post a Comment

Powered by Blogger.