Liputan6.com, Jakarta - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mencatat angka kecelakaan kerja di Indonesia cenderung terus meningkat.
Tahun 2015 terjadi kecelakaan kerja sebanyak 110.285 kasus, sedangkan tahun 2016 sejumlah 105.182 kasus, sehingga mengalami penurunan sebanyak 4,6%.
Sedangkan sampai Agustus tahun 2017 terdapat sebanyak 80.392 kasus. Sepanjang 2017 ada 123 ribu kasus kecelakaan kerja, dimana sekitar 30% terjadi di sektor konstruksi.
(Baca juga: Informasi properti secara komprehensif, mulai dari lokasi properti favorit konsumen, hingga ke harga hunian di Indonesia dalam Rumah.com Property Index!)
Menyadari pentingnya hal tersebut, maka sejak tahun 2015 Ciputra Grup melembagakan pelaksanaan Health, Safety & Environment management sebagai budaya kerja yang berkesinambungan dalam lingkup kerja proyek residensial PT Ciputra Residence, para kontraktor, serta seluruh mitra kerja strategis.
"Salah satu bukti dari keseriusan kami menerapkan standarisasi HSE di lingkungan perusahaan adalah bekerjasama dengan lembaga internasional International Finance Corporation (IFC), di samping menyenggaraan acara seperti ini secara rutin. Sehingga menjadikan Grup Ciputra sebagai perusahaan pelopor yang peduli terhadap Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) para pekerjanya," ujar pemilik perusahan Ciputra Grup, DR. (HC) Ir. Ciputra, dalam acara PT Ciputra Residence HSE Awards 2018.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ir Ciputra: Manajemen HSE Penting Bagi Keberlangsungan Proyek Properti"
Post a Comment