Liputan6.com, Jakarta – Uang muka alias DP rumah memang menjadi kendala bagi sebagian orang yang hendak membeli rumah. Karena itu, banyak ide terkait DP 0% tercetus.
Akan tetapi, di satu sisi, menurut Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk, Maryono, DP 0% bukanlah suatu solusi yang baik untuk mewujudkan rumah bagi masyarakat.
“Menurut hemat kami, jangan tanpa uang muka sama sekali. Paling tidak 1%. Sehingga masyarakat teredukasi, kalau mau punya rumah itu memang ada tantangannya,” ujarnya saat ditemui Rumah.com, Rabu (18/7).
“Kalau 0% berarti siapa saja bisa mengakses pengajuan KPR dan dengan mudah mereka bisa melepas rumahnya. Ya karena tak ada kerugian, kan?” imbuh Maryono.
Simak juga: Lima Bank KPR Dengan Suku Bunga Rendah Per Juli 2018
Lewat kebijakan terbarunya, Bank lndonesia telah memberikan kewenangan kepada pihak perbankan untuk mengatur sendiri jumlah LTV/FTV dari fasilitas kredit/pembiayaan pertama, sesuai dengan analisa bank terhadap debiturnya dan kebijakan manajemen risiko masing-masing bank. Bahkan, DP bisa sampai 0% jika bank memenuhi persyaratan oleh BI.
Pada ketentuan LTV/FTV sebelumnya, pengaturan fasilitas kredit/pembiayaan pertama untuk rumah tapak dengan luas kurang dari 70m2, rumah susun ≤ 21 meter persegi, dan rukan/ruko telah diserahkan kepada masing-masing bank.
(Mau tahu apa saja dokumen yang harus diurus dalam proses beli rumah? Simak lebih lengkapnya di Panduan Rumah.com)
Meski demikian relaksasi LTV/FTV pada sektor perumahan, menurut Maryono, akan membuat Bank BTN tetap pada jalurnya untuk mencapai target pertumbuhan kredit di atas 20% sampai dengan akhir tahun 2018.
“Kebijakan BI tersebut patut diapresiasi selain memudahkan masyarakat untuk mengakses pembiayaan perumahan, kebijakan ini juga akan memberikan daya dorong agar lebih agresif dalam menyalurkan kredit perumahan, baik dalam bentuk KPR BTN maupun kredit kepada pengembang,” katanya.
Sebagai pemimpin di pasar KPR, Bank BTN menguasai pangsa pasar KPR nasional sebesar 37,47% dan menjadi penyalur terbesar diantara perbankan lain untuk KPR BTN Subsidi sebesar 94,12%.
Khusus untuk Program Satu Juta Rumah, per Juni 2018, Bank BTN sudah menyalurkan KPR untuk 423.303 unit rumah dengan nilai Rp38,4 triliun baik dalam bentuk KPR subsidi maupun non subsidi.
Dari keseluruhan penyaluran KPR tersebut, 307.360 unit diantaranya berbentuk kredit konstruksi perumahan. Adapun khusus untuk KPR subsidi Bank BTN sudah mendistribusikan pinjaman untuk 297.044 unit rumah dengan nilai Rp17,15 triliun.
(Jangan dulu beli rumah sebelum menyimak Review Properti yang hanya ada di Rumah.com!)
Untuk paruh pertama tahun ini, Bank BTN mengucurkan KPR subsidi dengan skema Subsidi Selisih Bunga (SSB) dan bantuan uang muka. Bank BTN pada semester II tahun ini akan mengalirkan kredit dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Dengan adanya FLPP tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas kredit perseroan sehingga masyarakat dapat memiliki rumah yang layak dengan cara mudah, cepat dan murah sekaligus dapat mempercepat pencapaian program satu juta rumah,” katanya.
Pada sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan Bank BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,03% yoy atau sebesar Rp27,60 triliun rupiah yang mengalir untuk para pengembang perumahan.
Manfaatkan event DealJuara, Pameran Properti Online Terbesar di Indonesia yang digelar Rumah.com mulai 20 Juli sampai 30 September 2018, dengan beragam penawaran menarik mulai dari DP 0%, cash back, gratis biaya KPR, hingga diskon Rp135 juta!
Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah
Bagikan Berita Ini
0 Response to "DP Rumah 1% Opsi Tepat Bagi Masyarakat"
Post a Comment